Masih segar dalam ingatan tentang bocah Suriah berlumur darah dan debu akibat reruntuhan bangunan. Foto dan videonya beredar di media sehingga menarik perhatian dan empati seluruh dunia.
Bocah itu adalah Omran Daqneesh. Kini, anak laki-laki itu terlihat lebih sehat setelah sebelumnya menjadi korban ledakan yang terjadi di Aleppo beberapa tahun lalu.
Dikutip dari The Guardian, Selasa (6/6/2017), kini foto terbaru dari Omran dapat dilihat melalui media sosial Facebook setelah seorang presenter televisi pemerintah pro-Suriah mengunggahnya.
Dalam foto tersebut, Omran terlihat jauh lebih sehat dan dilaporkan tengah tinggal di Aleppo yang kini berada di bawah kendali pasukan yang setia kepada Bashar Al-Assad.
Saat pemberontak mundur dari Aleppo, muncul laporan bahwa keluarga Omran telah pindah ke wilayah pemerintahan dan belum terdengar kabarnya hingga sekarang.
Foto Omran Daqneesh dalam wawancara bersama seorang jurnalis (Facebook/Kinana Allouche)
Namun, foto yang telah tersebar tersebut menunjukkan keberadaan Omran untuk pertama kalinya tampil di depan umum setelah terakhir kali terlihat dalam kondisi luka karena serangan udara.
Kala itu, bocah tersebut duduk diam di kursi ambulans berwarna oranye, menanti pertolongan. Tubuhnya kotor berselimut debu, demikian pula dengan kaus bergambar kartun yang dipakainya. Kedua tangan diletakkan di pangkuan.
Foto Omran Daqneesh dalam wawancara bersama seorang jurnalis (Facebook/Kinana Allouche)
Tim penyelamat menarik tubuh kecil Omran dari puing-puing rumahnya yang hancur karena bom. Anak itu tinggal bersama ibu, ayah, dan saudara-saudaranya di Aleppo. Semuanya terluka dalam pengeboman yang terjadi pada 17 Agustus 2016 lalu.
Para aktivis menuding pihak Rusia dan rezim Suriah bertanggung jawab atas pemboman tersebut.
Aleppo, sebuah kota di wilayah utara Suriah, dalam kondisi terkepung selama bertahun-tahun di tengah perang saudara. Ribuan orang telah tewas, sementara mereka yang selamat harus jungkir balik supaya tetap bisa bertahan hidup.
Butuh waktu sejam untuk mengeluarkan Omran dari reruntuhan. Upaya penyelamatan malam itu dilakukan dengan penerangan seadanya, menggunakan senter.
Selain sang bocah, seorang anak yang lebih muda dari Omran dibaringkan dalam tandu dalam ambulans yang sama. Sementara, seorang pria dewasa, dalam kondisi terguncang, terhuyung-huyung keluar dari gedung yang tinggal tumpukan puing dan debu.