Agama Warisan? Ini Jawaban dari Aa Gym

Tulisan Afi Nihaya Faradisa berjudul “Warisan” sempat menghebohkan publik sekitar dua pekan. Dalam tulisan yang menjadi viral itu, Afi menyebut bahwa agamanya adalah warisan karena kebetulan ia lahir dari keluarga muslim. Tidak sedikit orang yang sependapat dengan argumen itu.



“Saya tidak bisa memilih dari mana saya akan lahir dan di mana saya akan tinggal setelah dilahirkan.
Kewarganegaraan saya warisan, nama saya warisan, dan agama saya juga warisan,” tulisnya.

Di media sosial, beredar jawaban berupa penjelasan dari KH Abdullah Gymastiar bahwa agama bukanlah warisan. Meskipun seseorang tidak bisa memilih dari mana ia lahir dan di keluarga mana ia dibesarkan, ia dianugerahi akal oleh Allah untuk berpikir. Ketika sudah baligh atau dewasa, ia bisa mempelajari dan memilih agama yang dipeluknya. 

Berikut ini tulisan lengkap yang beredar di media sosial tersebut:

==============================================
Betul memang, bukan kemauan kita lahir dalam keadaan bagaimana, di mana, dari rahim siapa, dari suku apa, itu semua Allah yang menentukan. Tapi setiap manusia yang lahir, Allah sempurnakan ciptaan-Nya dengan memberikan akal dan pikiran sebagai pembeda kita dengan makhluk Allah lainnya. Dari akal dan pikiran inilah manusia diperintahkan Allah azza wajalla untuk berikhtiar mencari kebenaran dan ilmu melalui tuntunan Al Quran dan Sunnah.

Ada empat golongan manusia yang tertulis di Lauh Mahfudz: 
1. Lahir Islam, Mati Islam (orang beriman)
2. Lahir Islam, Mati kafir (orang murtad dan musyrik)
3. Lahir Kafir, Mati Islam (Muallaf yg istiqomah dan mendapat hidayah Allah)
4. Lahir Kafir, Mati Kafir (Kafir yang tidak berikhtiar mencari kebenaran dengan sungguh-sungguh dan tidak mendapat hidayah dari Allah Subhaanaa Wata'aala)


Allah Azza wa Jalla berfirman:

إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِن بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَن يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ

“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab, kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” [Ali ‘Imran: 19]

Allah Azza wa Jalla berfirman:

أَفَغَيْرَ دِينِ اللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ

“Maka mengapa mereka mencari agama yang lain selain agama Allah, padahal apa yang ada dilangit dan di bumi berserah diri kepada-Nya, (baik) dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada-Nya-lah mereka dikembalikan ?” [Ali ‘Imran: 83]

Allah Azza wa Jalla juga berfirman:

وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Dan barangsiapa mencari agama selain agama Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.” [Ali ‘Imran: 85]
==============================================

Dalam tulisan berjudul “Warisan” tersebut, Afi yang memiliki nama asli Asa Firda Inayah juga mengatakan bahwa warisan itu nyaris mencerai beraikan negara ini. (Baca: Afi Nihaya Paradisa: Indonesia Nyaris Tercerai Berai karena Meributkan (Agama) Warisan)

“Suatu hari di masa depan, kita akan menceritakan pada anak cucu kita betapa negara ini nyaris tercerai-berai bukan karena bom, senjata, peluru, atau rudal, tapi karena orang-orangnya saling mengunggulkan bahkan meributkan warisan masing-masing di media sosial,” imbuhnya.

dan