Mulai Sekarang Jangan Makan Lagi Ikan Nila! Tahukah Kalian Ternyata Mereka Makan "Ini" Untuk Tumbuh Besar?

Ikan Nila awalnya tumbuh di danau air tawar Afrika. Namun pada kenyataannya penangkaran ikan ini sangat mudah dan juga sering disebut dengan "ayam air". Karena pertumbuhan populasinya sangat cepat seperti ayam. Dan karena pasokan yang selalu ada dan relatif murah, bahkan dokter di Brasil menggunakan kulit ikan Nila untuk mengobati pasien yang terkena luka bakar parah.



Namun karena begitu murah dan lezatnya ikan ini. Sekarang, beberapa orang mulai memboikot ikan ini karena lima alasan ini, harap Anda untuk segera berhenti membeli ikan tersebut !
1. Merusak lingkungan.

Banyak peternak ikan yang tidak peduli akan hal ini, karena mereka ingin menghasilkan makin banyak ikan Nila, mereka hanya peduli jika mereka dapat atau tidaknya mereka untuk memenuhi permintaan pasar ! Untuk memenuhi hal ini, mereka membuat banyak tambak ikan. Dari University of Berkeley, USA mengatakan: "kolam pembibitan ikan ini tidak dikelola dengan baik dan menimbulkan efek buruk pada lingkungan, saat pencemaran air dan ikan di tambak melarikan diri menyebabkan penyebaran penyakit pada ikan liar di luar sana." Ada juga laporan dari luar negeri bahwa peternakan ikan disana menyebabkan kerusakan pada ekosistem sungai atau danau.
2. "Lemak jahat" terlalu tinggi.

Ikan Nila liar biasanya memakan organisme kecil dan alga, tetapi spesies bertani akan makan banyak partikel jagung dan kedelai, sehingga mereka akan menjadi gemuk dan tidak mengandung asam lemak yang baik bagi kesehatan manusia. Ternyata setelah dibandingkan dengan ikan lainnya, ikan ternak nila dan ikan lainnya  kurang akan asam lemak Omega-3. Sebaliknya, mereka mengandung banyak asam asam lemak Omega-6, yang tidak baik untuk kesehatan manusia. Dari University of North Carolina School of Medicine merilis sebuah laporan menunjukkan: "Kandungan Omega-6 pada ikan Nila tersebut lebih tinggi dari dari daging burger atau bacon". Tingginya kandungan Omega-6 juga dapat menyebabkan penyakit saraf Alzheimer dan penyakit saraf lainnya.
3. Ikan ini penuh dengan "zat kimia."

Ikan Nila ternakan sering diberikan obat antibiotik, dan mungkin karena hanya diberi makan antibiotik agar sehat, tetapi para peternak tidak memberikan obat anti-kutu air ! Memang, telah ditemukan bahwa beberapa Ikan Nila mengandung Dibutyltin, seperti zat pada PVC berbahan kimia plastik. Beberapa ahli telah menunjukkan bahwa zat ini (Dibutyltin), adalah salah satu penyebab naiknya angka orang yang mengalami obesitas, alergi, asma dan gangguan metabolisme lainnya dalam beberapa tahun terakhir ini."
4. Ikan tersebut mungkin tumbuh dengan memakan kotoran hewan.


Terlalu padatnya Ikan Nila pada peternakan biasanya membuat ikan-ikan tersebut memakan kotoran mereka sendiri. Di negara, seperti di China, Ikan nila disana sejatinya diberi makan kotoran babi dan angsa ! Direktur Pusat Keamanan Pangan Georgia, Michael Doyle mengatakan: "Pupuk-pupuk pangan yang digunakan mereka (di China) untuk bahan pangan ikan, sering terkontaminasi oleh mikroba seperti Salmonella. Dengan begitu banyak peternak yang beralih memberi makan ikan dengan kotoran."
5. Makan Ikan Nila menyebabkan kanker.

Jika perawatan ikan Nila dilakukan secara sembarangan, itu dapat menyebabkan ikan Nila sakit dan ikan itu akan mengandung Dikosin yang tinggi. Dioksin adalah zat karsinogen kimia yang beracun bagi tubuh. Setelah Dioxin masuk dalam tubuh, diperlukan 7 sampai 11 tahun untuk dapat dinetralisir oleh tubuh.

Pada kenyataannya ikan Nila tidak mengerikan seperti yang dibayangkan, namun mesti diingat: Jika Anda benar-benar ingin makan ikan Nila, pastikan Anda tahu dari mana asalnya. Jika tidak, kesehatan anda akan terancam ! Demi kesehatan teman dekat Anda, jangan lupa bagikan artikel ini dengan mereka !
Yang terpenting kualitasnya tetap terjaga dan tidak tercemar zat berbahaya disekelilingnya.

Sumber : Cerpen.co.id
dan